Kali ini berbicara dalam konteks organisasi nih. Sepanjang pengamatan yang saya lihat ada dua tipe organisator (orang yang berorganisasi, bener ga bahasanya?).
Tipe pertama, tipe konseptor dialah tipe organisator yang pandai dalam menyusun berbagai konsep, dasar pemikiran hingga tetek bengek administrasi lainnya, mungkin dapat diistilahkan konseptor adalah pemegang ide dalam sebuah organisasi. Sedangkan, tipe kedua yaitu teknisi dialah tipe organisator yang sangat aktif dalam pekerjaan teknis (terutama bekerja keras saat hari-H pelaksanaan program). Tipe teknisi mungkin kalau saya bahasakan seperti pemegang kendali otot dalam organisasi
Konseptor menyusun berbagai konsep tertulis sedangkan teknisi akan sekuat tenaga mewujudkannya. Sedapat mungkin, kedua tipe ini dapat masuk ke dalam karakter seorang organisator. Karena, terlalu dominan tipe konseptor akan bermakna “modal omong doank”, sebaliknya terlalu dominan tipe teknisi akan berimbas pada “acuh-tak acuh” saat rapat koordinasi. Maka dari itu, kedua tipe ini harus saling mengisi dan sejalan... bener tidak? J
Sedangkan, dalam konteks diri sendiri. Saya sangat merasakan hanya sebagai seorang konseptor: begitu dominan saat rapat dan koordinasi, namun raib saat hari pelaksanaan. Karena saat mengkonsep sesuatu otak bekerja luar biasa, namun pada hari pelaksanaannya malah kehilangan energi sama sekali. Entah kenapa? Apakah ini bagian dari karakter? Mungkin ya...?
Tapi sepengetahuan saya, memang sangat sulit menyatukan dua tipe ini dalam satu individu. Oleh karena itu, ada baiknya juga menilai dimana kelebihan diri untuk difokuskan pengembangannya. Seorang konseptor akan menjadi Manager yang handal, sedangkan teknisi akan menjadi seorang Koordinator Lapangan yang tangguh pula.
Sepakat? :p
No comments:
Post a Comment